Profil Desa Tegalombo

Ketahui informasi secara rinci Desa Tegalombo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tegalombo

Tentang Kami

Menyatu dengan alam di lereng Gunung Sumbing, Desa Tegalombo di Wonosobo, Jawa Tengah, menonjolkan kekayaan budaya dan ekonomi dari industri tikar mendong hingga kesenian sakral Hak Hakan. Desa ini merupakan pusat kegiatan masyarakat yang aktif, dengan lu

  • Sentra Kerajinan Tikar Mendong

    Memiliki industri kerajinan tikar mendong yang menjadi komoditas unggulan dan sumber mata pencaharian utama, menonjolkan keterampilan lokal.

  • Kesenian Hak Hakan

    Merupakan rumah bagi kesenian sakral Hak Hakan yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda, merefleksikan sejarah dan identitas budaya masyarakat.

  • Lokasi Strategis di Kaki Gunung Sumbing

    Berada di dataran tinggi yang subur, memungkinkan pengembangan sektor pertanian palawija dan peternakan, serta menawarkan pemandangan alam yang indah.

XM Broker

Terletak di kaki Gunung Sumbing, Desa Tegalombo, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, merupakan sebuah wilayah yang menyimpan kekayaan alam dan budaya yang menawan. Berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut, desa ini menawarkan lanskap pegunungan yang indah, udara yang sejuk, serta suasana yang kerap diselimuti kabut. Desa Tegalombo bukan hanya sekadar permukiman, melainkan sebuah entitas sosial yang memiliki fondasi ekonomi kuat, terutama dari sektor pertanian dan kerajinan, serta tradisi budaya yang dijaga turun-temurun. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Desa Mangunrejo di sebelah utara, Desa Kaliyoso di sebelah timur, Desa Perboto di selatan dan Desa Butuhkidul di sebelah barat. Berdasarkan data terkini, total luas wilayah desa Tegalombo mencapai 210,45 hektar, dengan jumlah penduduk sekitar 3.935 jiwa, yang terbagi rata antara 1.970 laki-laki dan 1.965 perempuan. Kondisi demografi ini menciptakan kepadatan penduduk yang relatif moderat, memungkinkan kehidupan sosial yang harmonis dan guyub.

Profil dan Geografi

Secara geografis, Desa Tegalombo memiliki lima dusun utama yakni Dusun Kaliyoso, Dusun Dumpil, Dusun Campursari, Dusun Susukan, dan Dusun Sukoyono. Posisi strategisnya di lereng Gunung Sumbing menjadikan desa ini memiliki topografi yang berbukit-bukit dan lahan yang subur. Kondisi geografis ini sangat mendukung sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat. Pertanian palawija seperti jagung, bawang, dan tembakau menjadi komoditas utama yang banyak dibudidayakan. Selain itu, kondisi tanah yang kaya nutrisi juga dimanfaatkan untuk peternakan, yang menambah keragaman mata pencaharian penduduk setempat.Meskipun berada di dataran tinggi, infrastruktur desa terus dikembangkan untuk mendukung aktivitas masyarakat. Jalan desa yang menghubungkan antar dusun dan menuju pusat kecamatan sudah terawat dengan baik. Pemerintahan desa yang dipimpin oleh Kepala Desa Tri Jatmiko dan perangkat desa lainnya, terus berupaya meningkatkan kualitas hidup warganya, baik melalui program pembangunan fisik maupun pemberdayaan masyarakat.

Potensi Ekonomi dan Kerajinan Unggulan

Sektor ekonomi Desa Tegalombo memiliki karakter yang unik, memadukan potensi pertanian dengan industri kerajinan tangan. Salah satu produk unggulan yang telah dikenal luas yakni kerajinan tikar mendong. Kerajinan ini tidak hanya menjadi sumber penghasilan utama bagi sebagian besar warga, tetapi juga menjadi identitas ekonomi desa. Proses pembuatan tikar mendong ini melibatkan keterampilan turun-temurun, mulai dari penanaman, pemanenan, pengeringan, hingga penganyaman mendong menjadi produk akhir yang berkualitas.Selain tikar mendong, desa ini juga memiliki potensi ekonomi lain yang dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat. Contohnya, industri rumahan yang memproduksi makanan khas seperti combro, yang merupakan salah satu kuliner andalan Wonosobo. Kombinasi antara pertanian palawija, peternakan, dan industri kerajinan ini menciptakan ekosistem ekonomi yang mandiri dan saling mendukung, memperkuat ketahanan ekonomi lokal dari fluktuasi pasar yang sering terjadi. Potensi ini menunjukkan betapa kreatif dan gigihnya masyarakat Tegalombo dalam memanfaatkan sumber daya alam dan keterampilan yang dimiliki.

Kekayaan Budaya dan Tradisi

Selain potensi ekonomi, Desa Tegalombo juga memiliki warisan budaya yang sangat berharga. Salah satu aset budaya paling menonjol yaitu kesenian tradisional Hak Hakan. Kesenian ini berasal dari Dusun Kaliyoso dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2018. Kesenian Hak Hakan bukan sekadar pertunjukan, melainkan sebuah ritual sakral yang menggambarkan sejarah berdirinya Dusun Kaliyoso, mulai dari pembukaan lahan hingga pembuatan saluran air. Keunikan dari kesenian ini ialah pementasannya yang hanya dilakukan empat tahun sekali, menjadikannya sebuah acara yang sangat dinantikan dan memiliki nilai historis yang mendalam bagi masyarakat.Adanya tradisi ini menjadi bukti kuat akan komitmen masyarakat Tegalombo untuk melestarikan identitas dan sejarah mereka. Kesenian Hak Hakan berfungsi sebagai media edukasi, mengajarkan nilai-nilai luhur seperti hakikat hidup, sejarah lokal, dan pentingnya hubungan baik antar sesama. Upaya pelestarian ini juga didukung oleh pemerintah daerah, termasuk DPRD Wonosobo dan Dinas Pariwisata, yang berharap kesenian ini dapat menjadi ciri khas dan daya tarik wisata budaya di desa ini.

Tantangan dan Harapan Masa Depan

Meskipun memiliki beragam potensi, Desa Tegalombo juga menghadapi tantangan, terutama dalam hal modernisasi dan regenerasi. Guna memastikan kerajinan tikar mendong dan kesenian Hak Hakan tetap lestari, perlu ada upaya berkelanjutan untuk melibatkan generasi muda. Pemerintah desa dan tokoh masyarakat terus berupaya mengadakan pelatihan dan program edukasi agar keterampilan dan nilai-nilai budaya ini tidak hilang ditelan zaman.Pengembangan potensi desa ini juga membutuhkan promosi yang lebih luas. Melalui pemanfaatan teknologi dan media sosial, desa Tegalombo dapat memperkenalkan keindahan alam, produk unggulan, dan kekayaan budayanya kepada masyarakat luas. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kunjungan wisatawan, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih besar bagi produk-produk lokal. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait, Desa Tegalombo memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan tetap memegang teguh identitasnya.